Hari Raya Idul Fitri, Perayaan Seri Pertama

Istilah “kemenangan” menujukkan ada yang menang (Championship), ada ajang yang dimenangkan, dan tentu juga ada yang kalah. Kepastian lain dari istilah perayaan adalah “Semua Boleh Ikut Merayakan.” Pemenangnya hanya ada satu, yang lain adakalanya ikut senang atau merasa menang. Ajang perlombaannya tentu dilaksanakan sebelumnya, yaitu musim Ramadan. Ini adalah seri pertama ajang tahunan yang menjadi pembuka dari rangkaian dua belas seri. Pihak penyelenggara ajang ini adalah Allah. Agar ajang ini menarik, poin-poin yang bisa didapatkan pada ajang ini ditampilkan. Salah satunya diperlihatkan di layar LCD pintu gerbang Masuk “Malam Lailatul Qadr: Malam Misterius Bernilai Seribu Tahun.” Penampakan poin ini dijadikan stimulan bagi peserta dan menjadikan ajang ini semakin meriah dan menarik, terutama karena ini adalah seri pertama.
Untuk menambah menarik seri pertama ini, juga dipampang adagium, “al-Bidāyah la hiya al-Nihāyah.” Hasil seri inilah yang akan menjadi dasar pemetaan juara akhir Musim, seri Sha’bān. Selain itu, berbagai perlombaan pada bulan ini tidaklah berat. Misalnya, lapar-haus bersama, salat sunah bersama, baca Al-Quran bersama, buka bersama. Tidak ada yang sulit. Bedanya hanya antara mau atau tidak. Salah satu teori tentang keadilan menyatakan, upah sesuai jerih payah.
Meskipun demikian, capaian kemenangan satu dari dua belas seri tentulah masih jauh untuk bisa menggapai status juara ajang tahunan ini. Dibutuhkan konsistensi, ketekunan, kedisiplinan dan keteguhan yang kuat untuk menghadapi seri-seri selanjutnya. Apalagi sebelas seri berikutnya diadakan tertutup, jauh dari media, tidak ada perayaan kemenangan, tidak ada poin yang ditampilkan dan yang lebih menantang adalah dilakukan tidak bersama-sama.
Perayaannya tidak hanya naik panggung, kemudian penyalaan kembang api disertai riuh muda-mudi. Perayaan juar ajang tahunan ini lebih dari itu, lebih besar dari poin-poin yang dipampang pada baliho, layar LCD. Perayaannya dilakukan oleh Penyelenggaranya Langsung, dengan wine yang tersedia, para pelayan cantik.
Meskipun ini adalah hari kemenangan, namun ini bukan akhir. Ibarat kata,ini adalah perlombaan seri pertama. Berbekal kemenangan dan kesungguhan yang ditampilkan di seri pertama ini, diharapkan dapat memotivasi untuk meraih kemenangan di bulan-bulan selanjutnya.

Poin-poin yang didapatkan akan diakumulasikan pada bulan sya’ban, seri terakhir ajang tahunan. Capaian poin itulah yang akan dilaporkan pada penyelenggara, Allah, selaku tuan rumah perhelatan akbar tersebut. 

Komentar